Padang Pariaman, Memorilive.com – Gerak cepat Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) menjadi sorotan untuk menekan angka pengangguran dan membuka akses kerja global bagi masyarakat, JKA mendatangkan langsung Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, ke Kabupaten Padang Pariaman.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Di balik makan siang hangat di Pendopo Karan Aur dengan menu khas Gulai Kapalo Ikan Kakap, tersusun strategi besar dalam menjalin kerja sama segitiga, antara Kementerian P2MI, Universitas Negeri Padang (UNP), dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Tujuannya mencetak tenaga kerja terampil dan siap ekspor ke pasar kerja global.
“Saya tak ingin satu peluang pun terlewatkan, Kehadiran Menteri momen konkret untuk membangun akses kerja bagi generasi muda Padang Pariaman,” ujar JKA (03/06).
Didampingi oleh Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Sekda, jajaran OPD, serta Ketua TP PKK, Bupati JKA menjabarkan bahwa pengembangan SDM, terutama dalam bentuk tenaga kerja migran terlatih merupakan bentuk pembangunan, sama pentingnya dengan infrastruktur.
Turut hadir dalam rombongan, Rektor UNP Dr. Ir. Krismadinata, ST, MT, dan Prof. Ganefri yang membawa kabar rencana MoU dengan Pemerintah Kanada untuk penempatan tenaga kerja terampil dari Indonesia, termasuk dari Padang Pariaman.
Bupati JKA bahkan menyatakan kesiapan Pemkab menyediakan lahan, termasuk memanfaatkan aset strategis UNP di Tarok City, untuk pembangunan sekolah vokasi yang akan menjadi basis pelatihan tenaga kerja migran profesional.
Dalam paparannya, Menteri Abdul Kadir mengungkapkan fakta mencengangkan, per bulan Mei 2025, terdapat 1,7 juta lowongan kerja internasional yang belum terisi, sementara Indonesia baru mampu mengisi sekitar 297 ribu posisi.
“Padang Pariaman punya potensi besar. Kita dorong lahirnya pusat pelatihan kerja luar negeri, terfokus. SDM-nya kita siapkan dengan pelatihan vokasi, teknis, dan bahasa, agar mampu bersaing di luar negeri,” tegas Menteri Abdul Kadir.
Ia menekankan pentingnya ekosistem pelatihan khusus dan terpisah antara kebutuhan pasar kerja domestik dan internasional, guna menciptakan SDM yang lebih fokus dan siap pakai.
Langkah strategis ini disebut sebagai model kerja sama segitiga daerah, kementerian, perguruan tinggi yang bisa direplikasi secara nasional. Dengan komitmen kuat dari kepala daerah, dukungan kementerian, dan kapasitas akademik UNP, Padang Pariaman, kini mengambil posisi sebagai pionir daerah penghasil tenaga kerja migran profesional.
“Pembangunan tak hanya membangun jalan, tapi juga membangun masa depan warganya. Jika satu anak Padang Pariaman bisa bekerja layak di luar negeri, itu artinya satu keluarga bisa hidup lebih sejahtera,” pungkas JKA. Sumber Diskominfo. (Memori)