Kamboja (Leadernusantara.com) – Nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di negeri orang, selalu saja dirundung derita. Bahkan, dari tahun ke tahun selalu terdengar ada PMI yang ditangkap dan disiksa. Meskipun aturan dan peraturan diperketat, namun terkesan lemah dalam pengawasan.
Sejak maraknya Judi Online (Judol) di seantero jagad raya, cukup banyak PMI yang hijrah ke negeri orang hanya untuk mencari pekerjaan, upaya untuk mendapatkan uang lebih, namun tidak seperti yang mereka dibayangkan, yang ada mereka selalu terjerat dengan berbagai persoalan di negeri orang.
Para PMI ini umumnya ingin mengadu nasib. Berharap agar ada perubahan ekonomi di lingkungan keluarga. Tapi tak sedikit pula yang bernasib apes.
Seperti yang dialami ratusan PMI yang mengadu nasib bekerja ke negara Kamboja belum lama ini. Diperoleh informasi, ada lebih kurang 400 orang PMI yang bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Judi Online di negara tersebut, ditangkap dan langsung dijebloskan ke kerangkeng.
Peristiwa penangkapan itu terjadi pada Tanggal 12 Agustus 2024 sekira Pukul 01.00 hingga pukul 08.00 pagi waktu setempat (Kamboja). Mereka yang sedang asik bekerja, mendadak digrebek oleh petugas Kepolisian Kamboja dan langsung dibawa ke kantor polisi.
Bahkan, mereka langsung disekap dan dijebloskan ke dalam sel tahanan. Seorang Sumber yang mengetahui peristiwa penangkapan itu, membeberkan kepada media ini. Lelaki berinisial “R” itu mengatakan, mengetahui prestiwa yang dialami para pekerja bersal dari Indonesia maupun negara lain.
“Saya sangat mengetahui peristiwa itu, bang. Karena, waktu itu saya memang disana, “ujarnya di Batu Sembilan Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Selasa sore (20/8/2024).
Ditambahkannya, mereka ditangkap secara berangsur, bang. Berawal dari salah Rumah Toko (Ruko) yang diberi nama RP. Ruko tersebut berada di kota KPS Sihanouk Ville Kamboja. Kemudian, polisi masuk ke beberapa tempat usaha lain.
Diantaranya bernama : 1. Gacor Mania777. 2. Mpo 828. 3. Ug Dewa. 4. Ladang Lotto. 5. Liga Ciputra Semua tempat itu berada di Negara Kamboja.
Informasi yang kami dapat bang, ratusan pekerja Judol itu akan diserahkan ke KBRI Kamboja, setelah diperiksa dan diambil keterangan secara maraton,” ungkap R yang tidak mau namanya dipublikasikan. (DR/Red/).