Jakarta (Memorilive.com) – Kementerian Kesehatan Indonesia peringati puncak pekan Imunisasi Dunia 2023, di Kantor Pusat Kementerian Kesehatan Jakarta, pada Minggu lalu 7 Mei 2023, percepatan imunisasi perlu dilakukan, terutama di Daerah Terluar dan daerah-daerah cakupan imunisasinya masih rendah.
Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati pada minggu terakhir di bulan April setiap tahunnya, diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kembali kesadaran dan tindakan kolektif dalam peningkatan cakupan imunisasi untuk agenda eradikasi dan eliminasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah terus menggenjot cakupan imunisasi di seluruh pelosok Indonesia. Cakupan imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat pasca pandemi Covid-19. Kini sekitar 94,9% anak-anak Indonesia telah diimunisasi.
”Masih ada sekitar 5% atau 240.000 anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan perlindungan tambahan dari imunisasi dasar lengkap. Artinya, mereka masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)”.
5% itu masih banyak, kalau kita turun sampai targetnya WHO yakni 99% artinya masih ada 1% atau 48.000 anak yang berisiko tinggi, kalau 99,9% masih ada 4800 anak. Itu kenapa belum sempurna, paling bagus cakupan imunisasi harus mencapai 100%, papar Menkes.
Menurut Budi, implementasinya perlu difokuskan pada dua hal. Pertama, meningkatkan pengetahuan masyarakat, utamanya ibu hamil akan pentingnya perilaku promotif preventif melalui pemberian imunisasi rutin lengkap, pada anak.
”Jangan buat Imunisasi sebagai program yang eksklusif, harus menjadi gerakan yang sifatnya inklusif. Supaya kepemilikannya ada di seluruh ibu-ibu Indonesia”.
Bukan kepada Gubernur atau Bupati, tetapi kepada seluruh ibu hamil di Indonesia. dia akan merasa bersalah kalau anaknya tidak di imunisasi. Kalau kita bisa mengedukasi dan meyakinkan ibu-ibu, ini akan menjadi gerakan yang sukses, jelasnya.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan, masyarakat perlu terus diberikan kesadaran akan pentingnya imunisasi, dalam upaya meningkatkan Kesehatan nasional.
Peringatan Pekan Imunisasi Dunia ini merupakan salah satu momentum yang baik, untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi, terlebih Covid-19 telah mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah.
“Jika dibiarkan, akan berdampak pada munculnya outbreak, penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi,” papar Honesti.
Honesti menguraikan, Bio Farma telah lebih dari 130 tahun mendukung program imunisasi nasional dengan memenuhi kebutuhan vaksin untuk masyarakat Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, Bio Farma telah mendistribusikan lebih dari 178 juta dosis vaksin, untuk imunisasi bagi bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur.
”Selain memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, Bio Farma juga telah memenuhi kebutuhan vaksin global dengan mengekspor produknya ke 150 lebih negara,” ujarnya.
Selama ini Bio Farma telah memproduksi berbagai jenis vaksin dengan kapasitas produksi hingga 3 miliar dosis. Bio Farma merupakan produsen vaksin yang masuk 5 besar dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Bio Farma telah memproduksi berbagai jenis vaksin, seperti polio, difteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis B, influenza, dan inovasi vaksin terbaru yaitu vaksin Covid-19, yang diberi nama IndoVac. Selain itu, kebutuhan 2/3 vaksin polio di dunia disuplai oleh Bio Farma.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan, Bio Farma Group turut menjadi bagian pada puncak peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Serangkaian kegiatan untuk menyemarakkan acara Pekan Imunisasi Dunia (PID) telah dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah sejak bulan Maret hingga April 2023, dengan tema ”Ayo Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap”.
Pada kegiatan puncak peringatan PID 2023, Biofarma Group membuka booth pameran dengan menampilkan berbagai produk karya anak bangsa, sekaligus mengedukasi pentingnya imunisasi kepada masyarakat. Di samping itu, ia mengeajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan titer antibodi Covid-19 secara gratis, menggunakan Fastbio-RBD yang merupakan salah satu produk Bio Farma terbaru.
Untuk kategori kit diagnostik dan juga membagikan voucher diskon untuk pemeriksaan HPV metode pengambilan sampel urine, menggunakan Cerviscan di Lab Klinik Kimia Farma area Jakarta, tandasnya Sri Harsi Teteki. Sumber Humas Bio Farma(Edi).